Dalam menghadapi adanya tekanan global dan tantangan ekonomi pasca pandemi, pemerintah Indonesia bergerak cepat dalam menyusun rencana atau langkah-langkah strategis. Sri Mulyani Indrawati (Menteri Keuangan) memaparkan 5 paket stimulus ekonomi yang bersifat terukur, terarah, dan disesuaikan dengan keadaan nasonal. Dalam forum terbuka, Sri Mulyani Indrawati menekankan bahwa pentingnya keberlanjutan fiskal dan penguatan pada sektor riil. Lalu, apa saja dari ke 5 paket stimulus tersebut, dan bagaimana dampaknya bagi masyarakat?
Paket Stimulus Fiskal: Peran Negara di Tengah Gejolak Ekonomi, Dilangkah pertama pemerintah adalah memperkuat di sisi fiskal. Dalam hal ini, belanja negara dioptimalkan untuk mendukung proyek infrastruktur besar, pemberian subsidi energi, serta perlindungan sosial berupa bantuan tunai langsung kepada masyarakat miskin dan rentan. Stimulus fiskal ini bertujuan untuk menggerakkan konsumsi rumah tangga, menciptakan lapangan kerja, dan menjaga stabilitas sosial di tengah ketidakpastian global.
Stimulus Moneter: Dukungan Bunga Rendah dan Kredit untuk UMKM, Kebijakan moneter diambil dengan pendekatan koordinatif bersama Bank Indonesia. Pemerintah berupaya menjaga suku bunga tetap kondusif untuk mendorong konsumsi dan investasi. Selain itu, dukungan likuiditas bagi perbankan juga disiapkan agar penyaluran kredit, terutama untuk pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM), dapat berjalan lancar. Dengan kemudahan akses kredit, diharapkan roda ekonomi UMKM tetap berputar dan tidak terhenti oleh keterbatasan modal.
Reformasi Investasi dan Deregulasi: Menarik Modal, Menghapus Hambatan, Stimulus berikutnya menyasar perbaikan iklim investasi. Melalui reformasi regulasi dan kemudahan perizinan, pemerintah berharap para investor---baik domestik maupun asing---lebih tertarik untuk menanamkan modal di Indonesia. Insentif fiskal juga disiapkan untuk sektor-sektor strategis. Langkah ini penting untuk membuka lapangan kerja dan meningkatkan produktivitas nasional melalui ekspansi sektor industri dan manufaktur.
Paket Digitalisasi Ekonomi: UMKM Naik Kelas Lewat Teknologi, Transformasi digital menjadi kebutuhan mendesak. Pemerintah mendukung akselerasi digitalisasi dengan membangun infrastruktur TIK, memperluas jaringan internet ke daerah terpencil, dan memberikan pelatihan digital kepada pelaku usaha kecil. Digitalisasi diharapkan tidak hanya menjadi alat bantu, tapi juga mesin pertumbuhan baru yang membuat UMKM mampu bersaing di pasar yang lebih luas, bahkan global.
Ekspor dan Industrialisasi: Menjadikan Indonesia Produsen, Bukan Sekadar Konsumen, Terakhir, pemerintah mendorong penguatan ekspor melalui strategi hilirisasi, kerja sama dagang internasional, dan relaksasi aturan ekspor-impor. Industrialisasi nasional juga digalakkan melalui program substitusi impor dan penguatan rantai pasok dalam negeri. Tujuannya jelas: menjadikan Indonesia bukan hanya pasar konsumtif, tapi juga produsen aktif yang berdaya saing tinggi di kancah global.
Penutup:
Kelima paket stimulus yang disampaikan oleh Sri Mulyani tidak hanya bersifat reaktif terhadap tekanan ekonomi global, tetapi juga menunjukkan arah kebijakan jangka panjang pemerintah dalam memperkuat daya tahan ekonomi nasional. Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, strategi ini merupakan titik tolak baru menuju transformasi struktural yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan mandiri. Kini, tantangan berikutnya adalah memastikan implementasi berjalan efektif dan dampaknya benar-benar dirasakan oleh masyarakat luas.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI