GADEPRENEUR: Merajut Harapan, Membangun Masa Depan Bersama UMKM dan Pegadaian
Di tengah gemuruh tantangan ekonomi Indonesia, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) berdiri sebagai tulang punggung perekonomian, menyerap 97% tenaga kerja nasional dan menyumbang lebih dari 60% Produk Domestik Bruto (PDB). Namun, di balik potensinya yang besar, UMKM sering terhambat oleh keterbatasan akses modal, pasar, dan keterampilan.
PT Pegadaian, melalui program GADEPRENEUR UMKM Tumbuh Tangguh yang diluncurkan pada 2023, hadir sebagai katalis perubahan, tidak hanya untuk mengangkat UMKM ke level berikutnya, tetapi juga untuk menjawab salah satu masalah krusial bangsa: kelangkaan lapangan kerja. Dengan pendekatan inovatif yang menggabungkan pelatihan, mentoring, akses pasar, dan dukungan finansial, GADEPRENEUR menjadi mercusuar harapan bagi pelaku UMKM dan pencari kerja.
Artikel ini mengupas bagaimana program ini menciptakan peluang kerja, memperkuat UMKM dari perspektif sumber daya manusia (HRD), dan membangun ekosistem kerja yang berkelanjutan untuk masa depan.
Menyemai Benih Pertumbuhan, Menuai Lapangan Kerja Baru
GADEPRENEUR bukan sekadar program pendanaan, melainkan ekosistem dukungan holistik yang dirancang untuk mengokohkan fondasi UMKM. Melalui empat pilar utama -pelatihan intensif, mentoring personal, akses pasar melalui GadePreneur Space, dan pembiayaan produktif- Pegadaian memberdayakan UMKM untuk berkembang dari usaha kecil menjadi bisnis yang kompetitif dan berkelanjutan. Namun, bagaimana program ini berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja?
Kisah inspiratif Ibu Nur, seorang pelaku UMKM yang bergabung dengan GADEPRENEUR, menjadi bukti nyata. Setelah menerima pelatihan dan mentoring, bisnisnya berkembang pesat, memungkinkannya mempekerjakan tiga karyawan baru. Kisah ini bukanlah pengecualian, melainkan cerminan potensi program ini.
Pada 2023, GADEPRENEUR menarik 2.135 pendaftar UMKM, dengan 360 di antaranya terpilih untuk tahap lanjutan. Dengan skala sebesar ini, dan mengingat peran UMKM sebagai penyerap tenaga kerja terbesar di Indonesia, setiap UMKM yang naik kelas melalui program ini berpotensi membuka lowongan baru, mulai dari pekerja produksi hingga staf pemasaran.
GadePreneur Space, yang kini hadir di 12 wilayah seperti Banyuwangi dan Jakarta, menjadi jantungan program ini. Lebih dari sekadar ruang pamer, fasilitas ini adalah pusat inovasi yang menyediakan co-working space, pelatihan, dan akses ke mentor berpengalaman. Dengan meningkatkan visibilitas dan penjualan UMKM, GadePreneur Space mendorong ekspansi bisnis, yang sering kali memerlukan tenaga kerja tambahan.
Misalnya, UMKM yang memperluas produksi atau membuka cabang baru membutuhkan karyawan untuk menangani operasional, logistik, atau layanan pelanggan. Dukungan finansial dari Pegadaian, seperti pinjaman produktif, juga memungkinkan UMKM berinvestasi pada peralatan atau teknologi baru, yang menciptakan kebutuhan akan tenaga kerja terampil, seperti operator mesin atau spesialis pemasaran digital.
Meski potensinya besar, tantangan utama adalah keterbatasan data spesifik tentang jumlah lapangan kerja yang tercipta. Untuk memperkuat dampaknya, Pegadaian perlu melengkapi GADEPRENEUR dengan laporan evaluasi yang mengukur indikator seperti jumlah karyawan baru yang dipekerjakan oleh UMKM peserta. Namun, kisah-kisah seperti Ibu Nur menegaskan bahwa program ini bukan hanya tentang pertumbuhan bisnis, tetapi juga tentang menciptakan harapan bagi komunitas lokal melalui lapangan kerja baru.