Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Blogger

Nomine Best in Opinion Kompasiana Awards 2024 | Juara Favorit Blog Competition Badan Bank Tanah 2025

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Lapak Malam Thrifting di Pasar Senen: Menarik tapi Bikin Macet

5 Juli 2025   14:29 Diperbarui: 6 Juli 2025   08:59 1029
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lapak malam thrifting di sisi kanan pintu masuk Terminal Bus Senen, Jumat (05/07/2025) malam. (Foto: Billy Steven Kaitjily)

Pasar Senen, Jakarta Pusat, dikenal sebagai surga belanja barang bekas atau thrifting yang cukup lengkap, pilihan favorit, harga bervariasi tergantung kualitas dan merek---khususnya di area blok III, lantai 2.

Bagi pencinta thrifting, memilih waktu yang tepat untuk berbelanja di Pasar Senen menjadi strategi agar mendapat barang terbaik, koleksi terbaru, suasana belanja yang nyaman, dan harga termurah.

Jumat malam (04/07/2025), meskipun bukan pencinta barang bekas maupun impor, saya menyempatkan diri mampir ke Senen untuk membeli celana jeans dan kemeja bekas impor yang dijajakan di depan Pasar Senen.

Para pedagang mendirikan stan di sepanjang bahu jalan---mulai dari sisi kanan pintu masuk Terminal Bus Senen hingga depan Pasar Kue Subuh Senen---menciptakan pemandangan unik yang ternyata menarik banyak pembeli dari keramaian kendaraan yang lewat.

Lapak malam thrifting di depan Pasar Kue Subuh Senen. (Foto: Billy Steven Kaitjily)
Lapak malam thrifting di depan Pasar Kue Subuh Senen. (Foto: Billy Steven Kaitjily)

Dalam wawancara eksklusif, Doni (47), pedagang yang telah berjualan pakaian bekas impor di Senen selama lebih dari sepuluh tahun, menjelaskan bahwa stan-stan tersebut, biasanya dibuka usai salat Maghrib dan ditutup sekitar pukul dua pagi ke atas.

Di stan Doni, harga yang ditawarkan benar-benar murah. Misalnya, saya membeli dua celana jeans dan satu kemeja impor seharga total Rp 100.000.

Celana jeans dengan bahan agak tebal dibaderol dengan harga Rp 50.000, yang tipis Rp 35.000, sementara kemeja polos seharga Rp 15.000.

Menurut Doni, dia memilih berjualan di bahu jalan, karena biaya sewa di dalam gedung Pasar Senen tergolong sangat mahal.

Lapak (baca: lokasi berdagang) di luar memang murah, meskipun ia enggan menyebut nominalnya serta identitas pihak pemberi sewa.

Ia, juga menjelaskan bahwa pasokan pakaiannya berasal dari Pasar Senen, bukan dari Tanah Abang, karena harga di sana lebih tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun
OSZAR »