Mohon tunggu...
dr Sandiaz Yudhasmara
dr Sandiaz Yudhasmara Mohon Tunggu... Penulis Kesehatan

Healthy children are the seeds of a strong future. When we nurture their well-being today, we build the foundation for a brighter tomorrow

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Menopause dan Resiko Osteoporosis, Penyakit Jantung dan Alzeimer

2 Mei 2025   14:20 Diperbarui: 2 Mei 2025   14:20 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

editing

Menopause merupakan fase alami dalam kehidupan perempuan yang menandai berakhirnya siklus menstruasi dan terjadi akibat penurunan hormon estrogen. Fase ini tidak hanya memunculkan berbagai gejala fisik dan psikologis, tetapi juga dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kronis jangka panjang seperti osteoporosis, penyakit jantung, dan Alzheimer. Perlu dikenai hubungan menopause dengan peningkatan risiko penyakit-penyakit tersebut, serta strategi pencegahan yang berbasis bukti ilmiah.

Menopause adalah proses biologis alami yang terjadi pada perempuan umumnya di usia 45--55 tahun, ditandai dengan berhentinya menstruasi selama 12 bulan berturut-turut. Transisi menopause (menopausal transition) melibatkan fluktuasi hormonal, terutama penurunan estrogen, yang dapat menyebabkan perubahan signifikan pada berbagai sistem tubuh. Perubahan ini bukan hanya bersifat sementara, tetapi dapat berdampak jangka panjang terhadap kesehatan.

Seiring bertambahnya usia dan menurunnya kadar hormon, perempuan setelah menopause memiliki kerentanan lebih tinggi terhadap sejumlah penyakit kronis. Risiko ini perlu diidentifikasi dan ditangani sejak dini melalui pendekatan pencegahan. Fokus utama dalam layanan kesehatan perempuan seharusnya tidak hanya pada mengatasi gejala menopause, tetapi juga mencegah komplikasi jangka panjang yang bisa menurunkan kualitas hidup.

Definisi Menopause menurut American dan Australian Guidelines

Menurut The North American Menopause Society (NAMS), menopause didefinisikan sebagai kondisi yang terjadi setelah seorang perempuan tidak mengalami menstruasi selama 12 bulan berturut-turut tanpa sebab patologis lain. Fase ini menandai akhir dari masa reproduktif dan umumnya disertai gejala seperti hot flashes, gangguan tidur, dan perubahan mood akibat penurunan hormon estrogen.

Sementara itu, Australian Menopause Society menekankan bahwa menopause adalah bagian dari spektrum penuaan reproduktif perempuan, dan penting untuk melihatnya secara holistik. Mereka menyarankan agar menopause ditangani dengan pendekatan berbasis bukti yang mencakup pengelolaan gejala, pemantauan kesehatan jangka panjang, serta pemberian edukasi yang tepat kepada pasien dan penyedia layanan kesehatan.

Tanda dan Gejala Menopause

Tanda dan gejala menopause sangat bervariasi antar individu, namun secara umum mencakup hot flashes (sensasi panas mendadak), keringat malam, gangguan tidur, perubahan suasana hati, dan menstruasi yang tidak teratur sebelum akhirnya berhenti. Banyak perempuan juga mengalami perubahan libido, kekeringan vagina, dan gangguan fungsi seksual.

Selain itu, gangguan kognitif ringan seperti pelupa, sulit berkonsentrasi, dan perasaan 'brain fog' juga sering dilaporkan. Gangguan ini tidak selalu menetap, namun dapat memengaruhi kualitas hidup jika tidak ditangani. Oleh karena itu, penting bagi perempuan dan tenaga medis untuk mengenali gejala-gejala ini sebagai bagian dari transisi menopause.

Menopause dan Risiko Penyakit Kronis: Osteoporosis, Jantung, Alzheimer

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun
OSZAR »