Mohon tunggu...
Said Mustafa Husin
Said Mustafa Husin Mohon Tunggu... Freelance, pemerhati kebijakan dan wacana sosial, penulis profil tokoh dan daerah, environmental activists.

Freelance, pemerhati kebijakan dan wacana sosial, penulis profil tokoh dan daerah, environmental activists.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Lasem Bangkit untuk Pengulangan Sejarah Kejayaan Masa Lalu

3 Juli 2025   23:10 Diperbarui: 4 Juli 2025   18:00 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peserta Workshop Jurnalisme Arkeologi di Lasem (Foto Dokpri)

" Lasem hanyalah kota kecamatan di Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah. Namun Lasem yang terletak di Pantai Utara Pulau Jawa ini memiliki segudang sejarah masa lalu yang semakin digali semakin menarik untuk diteliti"

Tahun 2025 ini, Borobudur Writers and Cultural Festival (BWCF) menggelar Workshop Jurnalisme Arkeologi di Kota Lasem, Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah. Pemateri diantaranya Dr Ali Akbar, dosen arkeologi Unversitas Indonesia, Dr Ir Sugiri Kustedja, ahli sejarah dan budaya Tionghoa dari Universitas Maranatha Bandung

Selain itu, ada Sugeng Rianto, arkeolog senior dari Pusat Riset Arkeologi Prasejarah dan Sejarah, Udaya Lim tokoh masyarakat Tionghoa Rembang, Kwa Thong Hay ahli kelenteng Lasem bahkan juga ada Mahandis Yoanata Thamrin, jurnalis National Geographic Indonesia yang berbagi pengalaman dalam liputan di banyak negara

Saat turun ke lapangan pada hari pertama Jumat 27 Juni 2025, cuaca di kota Lasem sangat panas, terik matahari terasa perih memanggang kulit. Namun cuaca panas menjadi terasa sejuk setelah mendengarkan paparan Kwa Thong Hay tentang sejarah Klenteng Chu An Kiong, klenteng tertua di Pulau Jawa, bahkan diperkirakan sebagai klenteng tertua di Indonesia

Klenteng Chu An Kiong dibangun pendatang Tionghoa pada abad ke 15. Mereka ketika pertama datang ke Lasem turun di hutan jati sekitar Sungai Babagan, Lasem. Pendatang yang sebagian besar tukang kayu itu memanfaatkan kayu jati yang melimpah di hutan jati Sungai Babagan untuk membangun Klenteng Chu An Kiong.

Dua tiang penyanggah utama klenteng Chu An Kiong yang terbuat dari kayu jati sampai kini masih utuh dan belum pernah diganti. Pada dua daun pintu masuk klenteng ada gambar dua tokoh Tionghoa Lasem di masa lalu Bi Nang Oen, Juru Mudi armada Cheng Ho dan isterinya Na Li NI. Dua tokoh inilah yang mengajarkan proses mengkreasi pola dan motiv batik di atas kain kepada warga Lasem

Batik Lasem terkenal karena akulturasi budaya antara Tionghoa dan Jawa yang terlihat pada motif burung hong, naga dengan warna merah yang dominan. Ada juga motif pemandangan pesisir, seperti perahu, ombak serta motif klasik seperti sekar jagad, latohan, dan motif-motif yang terinspirasi dari alam dan kehidupan sehari-hari.

Batik Lasem dikenal sebagai Batik Tiga Negeri karena pembuatannya melalui tiga kali proses pewarnaan. Proses pembuatannya, mulai dari pembuatan pola hingga pewarnaan bisa memakan waktu hingga satu bulan untuk satu lembar kain. Inilah yang membuat batik Lasem sangat berkualitas  

Terlepas dari semua itu, batik Lasem memiliki akar sejarah yang kuat dan semakin menarik untuk dikaji. Perkembangan batik di Lasem sangat erat kaitannya dengan kedatangan Laksamana Cheng Ho dan masyarakat Tionghoa di Lasem. Merekalah yang membuat kota Lasem menjadi pusat perdagangan penting di masa lalu sehingga batik mendunia

Laksamana Cheng Ho atau sering juga disebut Zheng He berkiprah di masa Dinasti Ming Selama kiprahnya di Asia Tenggara termasuk Nusantara. Cheng Ho melakoni tujuh ekspedisi armada harta karun yang diperintahkan oleh kaisar Dinasti Ming. Pada masa inilah Laksamana Cheng Ho berkunjung ke Majapahit

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun
OSZAR »