Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Penulis Multitalenta, Pengamat Sosial, Peneliti AI, Pelaku Pasar Modal

Penulis multidisipliner yang aktif menulis di ranah fiksi dan nonfiksi. Fokus tulisan meliputi pendidikan, politik, hukum, Artificial Intelligence, sastra, pengetahuan populer, dan kuliner. Menulis sebagai kemerdekaan berpikir, medium refleksi, ekspresi ilmiah, dan kontribusi budaya.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Pre-emptive Propaganda & Neo-Colonialism: Israel, Nuklir Iran, dan Sensor Media Global

20 Juni 2025   20:02 Diperbarui: 20 Juni 2025   20:02 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi fasilitas nuklir (Sumber gambar: Meta AI)

Sensor media, terutama melawan Al Jazeera, adalah strategi untuk menjaga narasi Israel tetap kuat dan menghalau peliputan independen

Israel mengeksekusi apa yang disebutnya operasi "Rising Lion", menyerang fasilitas nuklir Iran (Natanz, Isfahan, Arak) dengan dalih mencegah "ancaman eksistensial".

Namun, IAEA menyatakan tidak menemukan bukti program nuklir militer aktif, meskipun Iran telah memperkaya uranium hingga 60%---cukup untuk beberapa bom, namun tidak ada indikasi pembuatan bom nuklir.

Ini mengingatkan pola lama di Timur Tengah, di mana negara seperti Irak, Libya, dan Suriah pernah dilabeli sama---yang ternyata didasari oleh propaganda demi membuka pintu intervensi militer.

Motif Dibalik Serangan

Strategi Israel tidak hanya menarget nuklir, tetapi juga melemahkan rezim Iran---rencana serangan juga mencakup fasilitas intelijen, media nasional, dan infrastruktur komando militer.

Tujuannya bukan sekadar keamanan, tetapi juga penundukan Iran untuk memaksa tawar-menawar nuklir, dan mencegah rumornya balik melawan eksistensi Israel sendiri.

Propaganda & Double Standard

Israel membungkus serangan sebagai "membela diri", sementara mempropagandakan Iran sebagai "ancaman nuklir dunia"---padahal Israel sendiri tidak menandatangani NPT dan secara luas diyakini memiliki senjata nuklir.

Taktiknya mirip eskalasi naratif yang digunakan terhadap Irak dan Libya dulu: "mengancam perdamaian", padahal motifnya lebih geopolitik dan kontrol regional.

Sensor Media & Serangan terhadap Al Jazeera

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun
OSZAR »