Mohon tunggu...
Noenky Nurhayati
Noenky Nurhayati Mohon Tunggu... Kepala sekolah, Pendongeng, Guru Dan trainer guru

Saya adalah seorang penulis lepas, teacher trainer, MC, pendongeng dan kepala sekolah yang senang mengajar Karena memulai Dunia pendidikan dengan mengajar mulai dari Play group TK SD hingga SMP. Sampai sekarang ini. Saya masih aktif mengajar disekolah SD N BARU RANJI dan SMP PGRI 1 Ranji , Merbau Mataram. Lampung Selatan. LAMPUNG. Saya juga pernah mendapatkan beberapa penghargaan diantarainya Kepala sekolah TK terbaik Se Kabupaten Bekasi, Kepala Sekolah Ramah Anak Se Kabupaten Bekasi, Beasiswa Jambore Literasi Bandar Lampung Tahun 2023 dan Beasiswa Microcredential LPDP PAUD dari Kemendiknas tahun 2022.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Pola Skema Bermain dalam Permainan Anak

2 Juli 2025   20:25 Diperbarui: 3 Juli 2025   05:06 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rafka Bermain (Sumber: Noenky Pribadi)

Pernah nggak sih melihat atau memperhatikan seorang anak yang berkeliling dengan kereta dorong, keranjang belanja atau truk yang penuh dengan mainan, dan bertanya-tanya apa yang sedang terjadi di dalam kepala kecil anak itu?

Ternyata ada sebuah metode untuk apa yang terlihat seperti kegilaan: bahwa mereka sedang mengeksplorasi skema permainan yang disebut Transporting. Anak-anak senang sekali memindahkan benda-benda yang ditemukannya. Tangannya tidak bisa diam dan iseng sekali bukan? Ternyata aktivitas memindahkan adalah salah satu cara anak-anak memahami dunia. Ketika mereka memindahkan barang dari titik A ke titik B, mereka belajar tentang ruang, menguji batas fisik mereka, dan pada dasarnya melakukan eksperimen waktu nyata dengan setiap putaran di sekitar ruangan.

Inilah yang sebenarnya: skema seperti kunci rahasia untuk memahami mengapa anak-anak melakukan hal-hal berulang yang mereka lakukan, mulai dari memutar dan membungkus hingga menghubungkan dan mengumpulkan. Ketika kita melihat pola-pola ini, kita sebenarnya sedang melihat sekilas bagaimana anak-anak menghubungkan otak mereka untuk memahami dunia yang besar dan luas.

Jadi, apa langkah kita? Ya cukup biarkan saja. Namun tetap siapkan ruang yang mendorong semua eksplorasi liar mereka (namun terorganisir). Pikirkan lebih sedikit struktur, lebih banyak barang terbuka yang dapat mereka gunakan sesuka hati serta aman bagi anak-anak dari bahaya. 

Jika itu di rumah, beri mereka ruang untuk focus bermain, dan jadikan ruang kelas kita sebagai tempat di mana permainan skema diakui dan didorong jika di sekolah. Karenanya sekolah biasanya memikirkan hal ini dengan terinci. Sebuah ruang bermain yang cukup dengan alat edukasi untuk mereka. 

Perhatikanlah saat kita berada di tengah-tengah kesibukan. Perhatikan momen-momen kecil dari permainan skema. Mereka sungguh nyata-nyata sangat menakjubkan begitu kita mulai melihatnya. Dan percayalah, itu terjadi setiap saat

Berikut adalah beberapa skema bermain anak-anak yang dapat digolongkan sebagai pertimbangan untuk membangun ruang bermain anak lebih bermakna.

Rafka Bermain (Noenky Pribadi)
Rafka Bermain (Noenky Pribadi)

Skema Bermain Menyelimuti

Anak-anak selalu menunjukkan ketertarikan untuk membungkus, menyembunyikan, dan menutupi benda-benda dan diri mereka sendiri. Alat edukasi yang bisa diketemukan misalnya : Selimut, kain, pita, benang, amplop, stapler, tenda, terowongan, kotak kardus, play dough, balok, lego, pasir kinetik, kantong kertas, kertas kado, selotip, koran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun
OSZAR »