Berawal dari hobi menanam herbal di halaman rumah, kami tak hanya menumbuhkan daun-daunan; tapi juga harapan dan penghasilan. Kami padukan Cinta dan Cita untuk mencari tambahan Cuan dengan cara yang mengasyikkan.
Dengan dukungan tabungan emas di Pegadaian sebagai modal awal, kami membuktikan bahwa bisnis rumahan bisa menjadi jalan rezeki tanpa harus menumbuhkan konflik. Inilah kisah tentang cinta, cita, dan cuan yang tumbuh dalam harmoni, tanpa drama.
Dari Hobi Menjadi Sumber Rezeki
Awalnya, semua hanya berawal dari kesenangan sederhana: berkebun di sela waktu luang. Di halaman rumah, tumbuh subur jahe, daun mint, serai, aneka rempah lainnya hingga kelor. Tak pernah terpikir bahwa tanaman-tanaman itu kelak menjadi bahan baku utama usaha rumahan yang memberi dampak besar bagi keluarga.
Sebagai pasangan suami-istri yang sudah melewati banyak lika-liku hidup, kami tidak hanya belajar membangun rumah tangga, tetapi juga membangun kepercayaan dan kerja sama. Ketika kebutuhan ekonomi semakin mendesak dan penghasilan utama belum cukup, muncul gagasan: mengolah hasil kebun menjadi produk herbal rumahan.
Modal Tak Harus Besar, Asal Cerdas Memutar
Keterbatasan modal bukan halangan. Alih-alih meminjam ke bank atau menjual aset, kami memilih mencairkan sebagian tabungan emas yang telah dikumpulkan di Pegadaian. Kami memang sengaja menabung emas untuk keperluan mendesak. Dan ternyata, membuka usaha kecil ini justru jadi langkah paling bijak.
Dengan nilai emas yang stabil, fleksibel, dan mudah dicairkan, tabungan emas Pegadaian menjadi solusi modal yang aman. Dana tersebut digunakan untuk membeli botol kemasan, alat produksi sederhana, serta bahan penunjang lain.
Usaha Herbal dari Kebun Sendiri
Berbekal semangat dan pengalaman pribadi mengonsumsi jamu dan rempah-rempah, kami mulai memproduksi teh herbal, minyak balur, dan ramuan tradisional kekinian. Semua berbahan baku dari halaman sendiri: tanpa pestisida, tanpa pengawet.