Jadikan Branding Diri Sebagai Investasi Masa Depan Bukan Untuk Validasi Diri Untuk Terlihat Keren
Kita hidup pada zaman dimana segala sesuatu butuh validasi. Zaman ini menyediakan ruang lewat media sosial untuk pamer segala kepemilikan dan pencapaian. Semua orang bebas akses untuk menunjukkan siapa mereka diberbagai akun media sosial yang sangat mudah didapatkan.Â
Kita patut bersyukur pada perkembangan digital yang terus mengalami perubahan. Memberikan akses yang mudah untuk mendapatkan segala informasi bahkan menyediakan ruang untuk berkarya lewat media sosial. Dari yang usia muda sampai dengan usia lanjut menjadi pengguna atas perkembangan tersebut. Namun pada kenyataannya, tidak sedikit yang terjebak etika buruk dalam menggunakannya. Memberikan komentar buruk, ujaran kebencian, bullying, penyebaran hoaks, konten yang kurang mendidik demi sebuah keviralan, bahkan tidak bisa dipungkiri juga digunakan untuk melakukan kejahatan. Meskipun demikian banyak pengguna yang menciptakan ruang positive dengan saling menghormati, memotivasi, dan berbagi informasi bermanfaat.Â
Dikutip dari Digital PR https://bdpr.telkomuniversity.ac.id/membangun-personal-branding-dengan-digital-public-relation-apa-itu-personal-branding-dan-cara-membangunnya/ Personal branding adalah proses menciptakan dan mengelola persepsi orang lain tentang diri kita, baik dalam kehidupan profesional maupun personal.  Personal branding juga merupakan proses membangun citra diri yang positive.  Saat ini ruang yang sangat mudah dimasuki untuk personal branding adalah media sosial. Ruang yang akan kita temukan dimana dan apa pun kegiatan kita. Semua ada dalam genggaman lewat smartphone yang kita miliki.Â
Media sosial seperti instagram, facebook, tiktok, X, dan lain sebagainya dapat kita gunakan untuk branding diri sebagai investasi masa depan. Mengapa? Karena media sosial merupakan wadah yang memiliki interaksi dengan jangkauan luas. Semua orang diseluruh dunia bertemu diruang yang sama yaitu media sosial. Dimana kita bebas meninggalkan jejak apa saja diakun yang kita miliki. Semua orang boleh menyaksikan apa yang kita bagikan. Inilah kesempatan yang bisa kita gunakan untuk menyajikan citra diri yang positive, kemampuan yang kita miliku, membangun relasi, membagikan konten yang menggambarkan siapa kita secara profesional maupun personal. Hal ini akan memberikan keuntungan untuk kita dalam mengembangkan kemampuan, keterampilan, dan nilai yang bermanfaat untuk orang-orang disekitar kita bukan hanya untuk validasi diri. Tentu branding diri berbeda dengan validasi diri. Validasi fokus untuk mencari pujian dan pengakuan sedangkan branding diri fokus pada kualitas diri yang lebih baik.Â
Akan ada dua tipe tanggapan yang akan kita terima ketika kita branding diri di media sosial. Pertama, tanggapan yang menganggap kalau kita sedang pencitraan atau mencari validasi diri. Dan yang kedua adalah tanggapan positive yang akan menjadi motivasi bagi orang yang menikmatinya. Tapi yang perlu diperhatikan adalah fokus pada tujuan branding diri. Karena tujuan kita adalah untuk menanam investasi masa depan. Dengan branding diri yang baik setiap harinya, kita sedang menapaki anak tangga untuk menemukan diri yang berkualitas dimasa depan. Karena proses branding diri akan membuat kita menemukan pengenalan diri bukan untuk validasi diri.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI