Bursa Efek Indonesia (BEI) berencana membuka kembali informasi kode broker dan domisili investor mulai Juli 2025. Bagi kamu yang sudah cukup lama berkecimpung di pasar modal, ini mungkin terasa seperti "nostalgia" karena sebelumnya fitur ini sempat dihilangkan dari layar running trade.
Namun, buat kamu yang masih baru, mungkin muncul pertanyaan: “Apa pentingnya kode broker dan domisili itu?”
Nah, artikel ini akan membahas soal rencana tersebut, lengkap dengan dampaknya bagi pasar saham.
Sebelum dibahas lebih jauh, mari kita berkenalan dengan istilah kode broker dan domisili.
Kode broker adalah kode unik untuk masing-masing perusahaan sekuritas (broker) yang muncul di layar perdagangan saham. Misalnya, YU adalah kode untuk Mirae Asset Sekuritas, CC untuk Mandiri Sekuritas, dan seterusnya.
Kode domisili menunjukkan asal investor, apakah mereka investor lokal atau asing.
Dulu, kedua informasi ini bisa dilihat secara real time di layar running trade. Tapi, sejak tahun 2021 untuk broker, dan 2022 untuk domisili, keduanya ditutup.
Kenapa Dulu Ditutup?
Kode broker dan domisili dulunya dianggap bisa memicu perilaku kurang sehat dari investor. Banyak trader pemula yang membeli saham hanya karena melihat pembelian saham yang dilakukan oleh broker tertentu (yang dikenal sebagai "bandar"). Akhirnya, banyak yang terjebak dalam saham-saham gorengan yang harganya cepat naik tapi juga cepat anjlok.