Tak ayal lagi judol merusak tatanan, merusak otak anak negeri ini, mendorong mereka hidup dalam angan-angan mau cepat kaya, mau kaya secara instan dan membuat hidup mereka malas dan selalu "murung".
Tidak hanya itu, dampak berikutnya adalah rusaknya tatanan hidup dan kehidupan anak negeri ini. Akibat judol waktu mereka tersita untuk "bermain hp atau laptop", akibat judol badan mereka terkurus, karena bergadang, akibat judol ada yang lupa anak dan istri, akibat judol ada yang menggadaikan barang atau aset yang dimilikinya, akibat judol ada yang terpaksa "maling", akibat judol ada yang menyalahgunakan jabatan dan tugasnya.
Akibat kecanduan judol, seorang oknum karyawati bank di Jambi menguras uang bank nasabah Rp. 7,1 miliar (lihat kompas.com, 2 Juni 2025). Polisi telah menangkap ayah seorang artis cilik Farel Prayoga terkait Judol (lihat detik.com, 11 Juni 2025).
Bagaimana Sikap Kita?
Saya yakin kita tidak ingin membiarkan judol merajalela di negeri ini, saya yakin kita tidak rela "moral" anak negeri ini rusak karena judol, saya yakin kita tidak bahagia jika anak negeri ini hidup terus "berkhayal dan berkhayal". Untuk itu kita harus mengambil sikap!
Bila dicermati, orang tua atau pihak keluarga, sudah tidak mampu menyetop pelaku judol melakukan judol, orang tua atau keluarga hanya bisa menahan emosi/menangis pilu meratapi nasib anaknya/keluarganya yang berjudol. Untuk itu harus ada penghentian matarantai yang menyebabkan judol tumbuh subur.
Pihak yang berwenang yang diberi kekuasaan, mari dengan hati yang tulus, mohon-mohon-mohon berantas judol. Pemblokiran situs judol sudah mendesak dan harus--harus-harus dilakukan, karena langkah inilah yang bisa menghentikan judol.
Dengan kata lain, dalam hal ini harus ada salah satu pihak yang dimusnahkan/dihilangkan/dihentikan, seperti pendekatan dalam teori ekonomi. Pasar akan terjadi, karena ada permintaan dan penawaran dan begitu juga sebaliknya, begitu juga dengan judol. Judol akan terjadi, karena ada yang menawarkan dan ada yang meminta. Untuk itu, setidaknya salah satunya harus diputus, jika sulit untuk memutus kedua-duanya.
Pihak yang bertugas memperbaiki moral anak negeri ini, secepatnya dan terus menerus secara inten melakukan himbauan, bujukan moral, melakukan ajakan untuk kembali ke jalan yang benar.
Langkah ini, harus diikuti dengan pendekatan psikologis dan kemanusiaan, agar di kalangan mereka timbul kesadaran.
Terakhir yang tidak kalah pentingnya adalah, harus ada kemauan yang kuat, harus komitmen dan konsisten bahwa judol benar-benar akan diberantas dan akan dibumihanguskan dari negeri ini.
Jika ini sudah terpatri saya yakin, situs judol tidak lama lagi akan hilang dan si pelaku dengan sendirinya tidak bisa lagi berjudol. Selamat berjuang!!!!!!