Mohon tunggu...
Anisah NS
Anisah NS Mohon Tunggu... Mahasiswa

Hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Strategi Public Relation Dalam Membangun Citra Perusahaan Di Era Digital

23 Juni 2025   11:34 Diperbarui: 23 Juni 2025   11:34 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Strategi Public Relation. sumber Ilustrasi : gambar edit

abstrak 

Di zaman sekarang teknologi semakin maju dan informasi begitu cepat menyebar, citra perusahaan menjadi hal yang sangat penting dalam Perusahaan bukan hanya dinilai dari produk atau jasanya tetapi juga dari bagaimana publik melihatnya. Oleh karena itu, peran (public relation)  PR menjadi sangat krusial, terutama dalam menghadapi era digital yang penuh dengan dinamika serta tantangan komunikasi yang kompleks. Public relation bukan sekedar menyebarkan informasi perusahaan kepada publik tetapi juga lebih dari itu, PR bertugas membentuk persepsi, menjaga reputasi, dan membangun hubungan yang kuat antara perusahaan dengan semua pihak yang berkepentingan, baik itu pelanggan, mitra, media, maupun masyarakat luas. Di era digital, strategi PR pun harus ikut bertransformasi, mengikuti perkembangan teknologi dan tren komunikasi. Artikel ini akan membahas secara mendalam bagaimana strategi public relation yang tepat dapat membangun citra positif perusahaan di era digital, serta tantangan yang dihadapi dan solusi yang bisa diambil agar perusahaan tetap eksis dan dipercaya public.

  • Peran Public Relation dalam Perusahaan : Public relation memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga komunikasi perusahaan dengan publik. Fungsi utamanya adalah menciptakan dan memelihara citra positif perusahaan. Hal ini dapat dilakukan dengan melalui berbagai cara berkomunikasi, seperti press release, konferensi pers, media sosial, event, hingga manajemen krisis. Di era digital, PR tidak lagi hanya berbicara lewat media cetak atau siaran televisi. Kini PR juga harus aktif di media sosial, mengelola website perusahaan, hingga memanfaatkan influencer dan konten digital untuk menyampaikan pesan. Maka dari itu, seorang  PR harus memiliki kemampuan beradaptasi dengan cepat dandapat  memahami seluk-beluk dunia digital. Peran PR menjadi lebih strategis karena satu kesalahan kecil di media sosial bisa langsung viral dan mencoreng nama baik perusahaan. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi yang matang agar perusahaan dapat menjaga citranya secara konsisten.
  • Citra Perusahaan  Aset Tak Terlihat yang Sangat Berharga : Citra perusahaan adalah gambaran atau persepsi yang dimiliki masyarakat terhadap perusahaan. Citra ini bisa terbentuk dari pengalaman langsung konsumen, pemberitaan media, hingga opini yang berkembang di media sosial. Citra yang positif dapat membantu perusahaan meningkatkan kepercayaan pelanggan, memperkuat loyalitas, bahkan menarik investor. Sebaliknya, citra negatif bisa membuat pelanggan berpaling, menurunkan penjualan, dan merusak reputasi perusahaan  yang telah dibangun selama bertahun-tahun. Oleh karena itu, perusahaan harus proaktif dalam mengelola citranya, terutama di era digital di mana berita menyebar sangat cepat PR memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan bahwa semua komunikasi yang dilakukan perusahaan mencerminkan nilai-nilai positif, dan profesional. Hal ini sangat penting dalam menjaga kepercayaan masyarakat di tengah derasnya arus informasi yang terkadang tidak bisa dikendalikan dan tidak sesuai.
  • Tantangan Public Relation di Era Digital : Meskipun teknologi memberikan banyak kemudahan, di era digital juga membawa sejumlah tantangan baru bagi dunia PR. Beberapa di antaranya adalah Arus Informasi yang Sangat Cepat Informasi bisa tersebar dalam hitungan detik. Jika perusahaan melakukan kesalahan, berita negatif bisa langsung viral dan sulit dikendalikan. Hoaks dan Disinformasi Banyak berita palsu yang bisa memengaruhi citra perusahaan. PR harus mampu menanggapi dengan cepat dan memberikan klarifikasi yang tepat. Perubahan Pola Konsumsi Informasi generasi sekarang lebih banyak mencari informasi melalui media sosial dan platform digital  Hal ini dapat menuntut PR untuk menguasai berbagai platform digital. Tuntutan transparansi yang tinggi masyarakat sekarang lebih kritis dan menuntut keterbukaan dari perusahaan, PR harus bisa menyampaikan informasi dengan jujur dan bertanggung jawab.
  • Strategi PR dalam Membangun Citra di Era Digital : Agar bisa tetap relevan dan efektif, berikut adalah beberapa strategi public relation yang bisa diterapkan perusahaan dalam membangun citra di era digital: 
    • Memanfaatkan Media Sosial Secara Aktif, Media sosial seperti Instagram, Twitter, Facebook, dan LinkedIn menjadi alat utama dalam berkomunikasi dengan publik. Perusahaan harus memiliki akun resmi yang dikelola secara profesional, konsisten memposting konten positif, serta merespon komentar atau kritik dengan cepat dan bijak. Konten yang dibuat juga harus menarik, sesuai dengan nilai perusahaan, dan bisa membangun keterlibatan (engagement) dengan audiens.
    • Membangun Storytelling yang Kuat, Orang lebih mudah terhubung dengan cerita dibandingkan fakta kaku. Oleh karena itu, PR bisa menggunakan teknik storytelling untuk menyampaikan pesan perusahaan. Misalnya, membagikan kisah sukses pelanggan, perjuangan karyawan, atau proses di balik layar produksi.Dengan pendekatan ini, perusahaan terlihat lebih "manusiawi" dan dekat dengan publik
    • Menjaga Hubungan Baik dengan Media dan Influencer, Meski dunia digital sudah berkembang, media masih memegang peranan penting dalam membentuk opini publik. PR harus terus menjalin hubungan baik dengan jurnalis, media online, dan juga para influencer yang bisa membantu menyebarkan pesan perusahaan dengan cara yang lebih personal dan luas.
    • Monitoring dan Manajemen Krisis Secara Digital, PR harus selalu memantau apa yang sedang dibicarakan publik tentang perusahaan, baik melalui media sosial, forum online, maupun media berita. Dengan pemantauan yang baik perusahaan bisa mendeteksi isu  dan menyiapkan respon yang cepat sebelum masalah membesar. Manajemen krisis yang baik akan menunjukkan bahwa perusahaan bertanggung jawab dan profesional dalam menyikapi permasalahan.
    • Kampanye Digital Terintegrasi, Kampanye PR tidak bisa berdiri sendiri. Harus ada integrasi antara media sosial, email marketing, video campaign, website, dan media konvensional. Strategi ini akan membuat pesan perusahaan lebih konsisten, menjangkau lebih banyak audiens, dan memperkuat citra secara keseluruhan.
  • Studi Kasus Singkat Kesuksesan PR di Era Digital : Sebagai contoh, perusahaan seperti  Gojek dan Tokopedia berhasil membangun citra yang kuat di mata publik melalui pendekatan PR yang aktif di media sosial, penggunaan storytelling hingga keterlibatan dalam isu sosial. Mereka tidak hanya menjual jasa transportasi atau e-commerce, tetapi juga membangun kesan bahwa mereka peduli dengan keberagaman, UMKM, hingga isu lingkungan. Strategi ini membuat publik merasa dekat dan akhirnya loyal terhadap brand tersebut.
  • Kolaborasi antara PR dan Digital Marketing : Di era digital, PR tidak bisa bekerja sendiri. Harus ada kolaborasi erat dengan tim digital marketing. PR harus fokus dalam membangun hubungan dan reputasi, sementara marketing fokus pada penjualan dan promosi. Jika keduanya bekerja sama maka perusahaan akan lebih kuat dalam menyampaikan pesan dan membangun citra. Contohnya, saat peluncuran produk baru, tim marketing membuat kampanye iklan, sementara PR memastikan media meliput acara peluncuran, influencer mereview produk secara positif, dan publik menerima informasi dari berbagai sudut pandang yang terpercaya.
  • Evaluasi dan Pengukuran Efektivitas PR : Strategi PR yang baik juga harus bisa diukur hasilnya. Beberapa indikator yang bisa digunakan antara lain:
    • Jumlah pemberitaan positif tentang perusahaan
    • Pertumbuhan followers dan engagement di media sosial
    • Respons publik terhadap kampanye digital
    • Perubahan persepsi publik berdasarkan survei
    • Penanganan krisis yang berhasil meredam isu negative. Dengan evaluasi yang rutin, perusahaan bisa terus memperbaiki strategi, PR-nya agar lebih efektif dan efesien.
  • Pentingnya Konsistensi dalam Komunikasi Perusahaan : Salah satu  kunci dalam membangun citra perusahaan yang kuat di era digital adalah konsistensi dalam komunikasi, baik dalam unggahan media sosial, siaran pers, maupun kampanye digital, semua pesan yang disampaikan harus sejalan dengan visi-misi, dan nilai-nilai inti perusahaan. Inilah yang disebut dengan "brand voice" atau suara merek yang konsisten. Suara merek yang konsisten akan menciptakan identitas yang mudah dikenali oleh publik. Misalnya, perusahaan yang ingin tampil sebagai brand ramah lingkungan harus selalu membawa isu keberlanjutan dalam setiap komunikasi, bukan hanya sekali-kali ketika tren sedang naik. Ketidak konsistenan dalam komunikasi akan membuat publik bingung dan akhirnya meragukan kredibilitas perusahaan tersebut. Di era digital yang penuh dengan konten, citra perusahaan akan sulit bertahan jika tidak memiliki narasi yang kuat dan identitas yang jelas. Oleh karena itu, PR harus memastikan bahwa semua elemen komunikasi internal dan eksternal berada pada jalur yang sama.
  • Keterlibatan Karyawan sebagai Duta Citra Perusahaan : Sering kali, publik menilai citra perusahaan bukan hanya dari produknya, tetapi juga dari bagaimana karyawannya memperlakukan pelanggan dan bagaimana mereka berbicara tentang tempat mereka bekerja. Oleh karena itu, PR juga perlu melibatkan karyawan sebagai bagian dari strategi membangun citra perusahaan.Pelatihan komunikasi, pemahaman tentang etika digital, serta pemberdayaan karyawan sebagai brand ambassador bisa memperkuat citra positif perusahaan. Karyawan yang bangga terhadap tempat mereka bekerja cenderung membagikan pengalaman positif di media sosial mereka, dan ini bisa menjadi bentuk  yang sangat efektif. Selain itu, perusahaan juga bisa memanfaatkan testimoni atau kisah inspiratif dari karyawan untuk meningkatkan nilai kemanusiaan perusahaan di mata publik. Di tengah dunia yang semakin digital, pendekatan yang otentik dari orang-orang nyata akan terasa lebih kuat dan meyakinkan.
  • Etika dan Tanggung Jawab Sosial dalam Strategi PR : Publik saat ini semakin peduli dengan isu-isu sosial seperti keadilan, lingkungan, keberagaman, dan inklusi. Perusahaan yang terlihat tidak peduli terhadap isu-isu ini akan cepat ditinggalkan. Oleh karena itu, PR harus memastikan bahwa strategi komunikasi perusahaan juga mencerminkan komitmen terhadap tanggung jawab sosial CSR (Corporate Social Responsibility). Misalnya, kampanye digital yang mendukung pendidikan, pengurangan emisi karbon, atau program bantuan sosial di masa krisis dapat meningkatkan citra perusahaan secara signifikan. Namun, penting untuk dicatat bahwa inisiatif ini harus dilakukan secara tulus dan bukan sekadar pencitraan. Publik digital cukup cerdas untuk membedakan mana yang murni dan mana yang manipulatif. Dengan memadukan komunikasi yang konsisten, melibatkan karyawan, dan menunjukkan kepedulian terhadap masyarakat luas, strategi PR akan lebih berdampak dan relevan dengan nilai-nilai pada zaman sekarang.

Kesimpulan

Di era digital, public relation bukan lagi pilihan, tetapi kebutuhan yang tidak bisa ditawar. Citra perusahaan adalah aset penting yang harus dijaga dan dibentuk secara sadar melalui strategi komunikasi yang tepat. PR modern harus adaptif, melek digital, dan mampu membaca dinamika publik. Media sosial, storytelling, manajemen krisis, dan kolaborasi dengan digital marketing adalah bagian dari strategi yang harus dijalankan untuk membangun dan menjaga citra perusahaan tetap positif. Dengan pendekatan yang terintegrasi dan profesional, perusahaan akan mampu bertahan bahkan di tengah tekanan digital yang besar, serta tetap menjadi pilihan utama di mata publik

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun
OSZAR »