Mohon tunggu...
Arfiansah Buhari
Arfiansah Buhari Mohon Tunggu... HR practitioner

Bekerja sebagai Talent Management Manager PT Surya Madistrindo

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Good Looking dan Usia Tidak Lagi Menjadi Syarat, Tapi Memang Ada Lowongannya ?

23 Juni 2025   14:33 Diperbarui: 23 Juni 2025   14:35 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak ada lagi batas usia dan syarat good looking dalam lowongan kerja.Pernyataan ini terdengar seperti kabar baik. Bahkan sangat baik. Tapi tunggu dulu Apakah itu benar-benar membuka jalan atau hanya mengganti papan nama di gerbang yang tetap tertutup?

Ketika Angka dan Wajah Menjadi Penghalang

Selama bertahun-tahun, syarat usia maksimal 25--30 tahun dan "good looking" sudah seperti pengumuman tak resmi bahwa dunia kerja bukan untuk semua orang. Banyak dari kita, terutama mereka yang usianya menyentuh angka 35 ke atas atau tak masuk kriteria penampilan ideal versi HR ditolak bahkan sebelum kesempatan itu datang. Padahal banyak dari mereka adalah orang-orang dengan segudang pengalaman, integritas, dan keahlian yang justru dibutuhkan organisasi. Namun sayangnya, angka di KTP dan bentuk wajah sering kali lebih cepat dilihat daripada isi pikiran atau portofolio kerja.

Diskriminasi Harus Dihapus.

Mei 2025, Kementerian Ketenagakerjaan melalui Menteri dan Wamenaker resmi mengeluarkan surat edaran yang melarang perusahaan mencantumkan syarat usia, status pernikahan, dan good looking dalam iklan lowongan kerja. Tujuannya jelas: menghentikan diskriminasi terselubung. Secara prinsip, ini adalah langkah maju. Bahkan bisa disebut sebagai reformasi kecil yang bisa memicu pergeseran besar dalam pola pikir HR. Tapi, apakah dunia kerja langsung berubah setelahnya?

Antara Angin Segar dan Angin Lalu

Respon dari publik, terbagi dua:

  • Yang optimis: Banyak yang menyambut baik kebijakan ini. Menurut mereka, ini adalah bentuk keadilan dan kesetaraan kesempatan. Era skill-based recruitment memang seharusnya tak lagi melihat fisik atau usia.
  • Yang skeptis: Tidak sedikit juga yang menyebut ini hanya "rebranding" citra perusahaan. Toh kenyataannya, 63% lowongan di JobStreet masih mencantumkan batas usia. Dan 48% HRD masih mengutamakan penampilan, terutama untuk posisi frontliner.

Dan ya, kita semua tahu: surat edaran bukan peraturan menteri. Artinya? Tak ada sanksi tegas kalau perusahaan mengabaikannya.

Lapangan Kerja Masih Sempit

Di tengah euforia penghapusan diskriminasi, realitas pahitnya tetap sama: lowongan kerja masih sedikit, persaingan makin ketat, dan ribuan pelamar masih mengantre di job fair hanya untuk satu posisi staf administrasi. Menghapus syarat diskriminatif tidak otomatis menciptakan lebih banyak kursi. Ini seperti membuka pintuChat.GPT.COMlebih lebar, tapi jumlah kursinya tetap. Yang masuk memang lebih beragam, tapi rebutannya juga makin sengit.

Strategi Bertahan dan Melawan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun
OSZAR »