Mohon tunggu...
Diah Woro Susanti
Diah Woro Susanti Mohon Tunggu... blogger

Penulis lepas dan blogger yang gemar berbagi cerita tentang gaya hidup, kuliner, travelling dan edukasi sosial. Aktif menulis untuk mendukung program Bina KUA dan Keluarga Sakinah Kemenag RI, khususnya dalam edukasi keluarga dan bimbingan perkawinan serta informasi terkini. Semoga bisa menginspirasi dan memberikan manfaat bagi pembaca.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Modal Minimal Untung Maksimal, Saat Passion Jadi Profesi

1 Juni 2025   08:00 Diperbarui: 24 Juni 2025   04:42 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dari ngantoran jadi Crafter (Dokumentasi Pribadi)

 

Ada masanya saya resign dari pekerjaan, lalu bingung total: mau ngapain lagi ya? Tapi satu hal yang saya tahu pasti: saya ini nggak bisa diam. Otak saya selalu sibuk cari celah, peluang, dan tentu... cuan!

Awal tahun 2010-an, saya memutuskan untuk resign dari pekerjaan. Saat itu, ketiga anak saya masih kecil-kecil, sementara saya yang biasanya aktif dan punya kesibukan harian, tiba-tiba "nganggur". Tapi "nganggur"-nya saya itu ya tetap sibuk. Kepala ini nggak pernah bisa diam. Selalu mikir, "Gimana ya caranya bisa tetap menghasilkan cuan dari rumah?"

Modal saya waktu itu cuma satu: sebuah komputer di rumah dan hasrat untuk nggak berhenti berkarya. Saya mulai berselancar di internet, mencari inspirasi, ide kreatif, dan peluang. Salah satu situs yang sering saya kunjungi waktu itu adalah Picassa---sebuah platform berbasis gambar yang penuh dengan referensi kerajinan tangan dan kreasi unik. (Sayangnya sekarang situs ini sudah tidak aktif.)

Ketemu Ide dari Flanel Jadi Gigi?

Dari hasil browsing sana-sini -- atas dasar pemghematan -- saya mulai bereksperimen bikin aneka mainan dan kerajinan tangan sederhana untuk anak-anak saya. Dari sinilah semuanya berawal.

Suatu hari, seorang tetangga yang merupakan mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi UI datang dengan permintaan unik: dia butuh souvenir berbentuk gigi untuk acara kampusnya. "Tan, bisa nggak dibikinin gantungan kunci berbentuk gigi, diisi dakron?" katanya.

Saya langsung antusias. "Bisa dong!" Padahal ya, belum pernah sama sekali bikin gantungan kunci bentuk gigi, tapi karena saya suka tantangan dan memang dasarnya kreatif, saya coba. Gantungan kunci seukuran kepalan tangan tersebut saya kasih mata boneka, saya hias lagi dengan sulaman benang merah seolah sedang tersenyum. Hasilnya? Laris manis! Dari situ saya mulai dapat ide: kenapa nggak sekalian aja dijadikan usaha?

Ketemu Komunitas yang Supportif

Di tengah proses belajar dan berkarya, saya berselancar lagi dan menemukan komunitas-komunitas craft di Facebook. Masuk ke komunitas ini seperti menemukan rumah kedua. Kami saling berbagi ide, info tempat beli bahan baku, dan tips marketing.

Uniknya, ada satu hari khusus dalam seminggu di mana para anggota diperbolehkan membuka lapak dagangan di grup. Jadi kami bisa jualan, dan serunya, saling dukung. Misalnya, kalau ada yang kebanyakan order dan nggak bisa handle semua, orderan itu dishare ke anggota lain. "Bagi-bagi rezeki" istilahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun
OSZAR »