Mohon tunggu...
Hanzizar
Hanzizar Mohon Tunggu... Pengamatiran

Pengamat sosial, penulis, pembelajar yang ikut mengajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mantra-mantra Orang Bodoh yang Bikin Tetep Susah

26 Juni 2025   19:35 Diperbarui: 26 Juni 2025   19:35 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi orang malas (Sumber: AI Generator)

"Yang Penting Sah Dulu" -- Formula Kehancuran Keluarga

"Yang penting sah dulu," katanya, ketika ditanya soal kesiapan menikah. Tidak punya tabungan, belum mapan, masih hidup menumpang, bahkan belum tahu mau kerja apa. Tapi memaksakan diri menikah demi validasi sosial.

Mereka lupa: pernikahan bukan tiket keluar dari masalah, tapi seringkali justru pintu masuk ke masalah yang lebih kompleks. Lihat tingkat perceraian yang meningkat tajam---banyak karena faktor ekonomi dan ketidaksiapan mental. Menikah itu bukan tentang 'sah dulu', tapi soal kesiapan lahir dan batin, termasuk finansial.

Warren Buffett pernah berkata, "Someone's sitting in the shade today because someone planted a tree a long time ago." Pernikahan adalah tentang menanam pohon kehidupan bersama, bukan mencari tempat berteduh karena kamu malas membangun rumah sendiri.

"Namanya Juga Kecelakaan" -- Dalih Si Pembuat Masalah

"Namanya juga kecelakaan, siapa yang mau?" Kata si pengendara yang sembrono. Tidak pernah pakai helm, ngebut, main HP di jalan, dan tak punya SIM. Lalu ketika menabrak orang, menyalahkan takdir.

Bandingkan dengan budaya safety-first di negara-negara maju. Di Jerman, ada konsep "Ordnung"---keteraturan dan kedisiplinan yang menjadi fondasi kehidupan. Mereka tidak menganggap kecelakaan sebagai takdir, tapi sebagai hasil dari kegagalan sistem atau human error yang bisa dicegah.

Di Singapura, denda untuk pelanggaran lalu lintas sangat tinggi karena mereka paham bahwa keselamatan adalah tanggung jawab bersama. Mereka tidak percaya pada "takdir kecelakaan"---mereka percaya pada pencegahan melalui kedisiplinan.

Filosofi Kerja Keras dari Berbagai Belahan Dunia

Etos Kerja Protestan (The Protestant Work Ethic)

Max Weber menjelaskan bagaimana etos kerja Protestan menjadi fondasi kemajuan Barat. Mereka percaya bahwa kerja keras adalah bentuk ibadah dan bukti berkah Tuhan. Bukan menunggu berkah turun dari langit, tapi membuktikan kelayakan menerima berkah melalui kerja keras.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun
OSZAR »