Mohon tunggu...
Harmoko
Harmoko Mohon Tunggu... Fleksibel

The ability to read and write allows us to learn independently and sustainably. We can continue to expand our knowledge by reading various sources and recording important things that have been learned. In addition to academic aspects, reading and writing is also important for personal progress. The ability to communicate effectively through writing is very important in various aspects of life, such as work, social relations, and self -development.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tak Ada Lagi Batas Usia dan Good Looking? Memang Ada Lokernya?

18 Juni 2025   22:00 Diperbarui: 18 Juni 2025   22:00 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Foto kompasiana.com

Menurut psikolog organisasi Dr. Irma Sari, M.Psi, inklusivitas tidak cukup hanya di level wacana. "Perubahan harus dilakukan dari proses penyaringan awal. Kalau algoritma ATS (Applicant Tracking System) sudah diatur untuk memilih kandidat dengan usia tertentu, maka slogan inklusif hanya jadi pemanis brosur," ujarnya dalam diskusi publik di awal 2025 lalu.

Namun bukan berarti tidak ada harapan. Ada perusahaan-perusahaan progresif, terutama startup yang mulai menyadari potensi pekerja lintas usia dan rupa. Misalnya, sebuah startup teknologi di Bandung secara terbuka menyatakan bahwa mereka menerima pelamar hingga usia 55 tahun dan tidak mewajibkan foto di CV. Meski jumlahnya masih minoritas, langkah-langkah kecil ini patut diapresiasi.

Sebagai masyarakat, kita pun punya peran. Narasi soal keberagaman di tempat kerja harus terus digaungkan, bukan hanya oleh HR dan perusahaan, tetapi juga oleh pelamar, komunitas profesi, dan media. Kita perlu terus bertanya:

"Apakah standar ini relevan, atau hanya warisan bias lama yang belum mau kita lepaskan?"

Dan bagi para pencari kerja yang merasa tersisih karena usia atau penampilan:

Ingatlah bahwa nilai dirimu tidak bisa diukur dari angka di KTP atau pantulan cermin. Terus tingkatkan kompetensi, perluas jejaring, dan cari ruang kerja yang benar-benar menghargai keberagaman --- bukan hanya memajangnya sebagai tagline.

Penutup:

Menyingkirkan syarat "maksimal usia 30 tahun" atau "berpenampilan menarik" memang langkah awal. Tapi pekerjaan rumah yang lebih besar adalah membangun sistem rekrutmen yang betul-betul adil, berbasis kompetensi dan etika kerja. Sampai hari itu datang, kita akan terus bertanya:

"Memang ada, ya, lokernya?"

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun
OSZAR »