Jangan lupakan biaya lain seperti biaya KPR, notaris, pajak, dan lain-lain. Menetapkan target ini akan memberikan motivasi kuat untuk berhemat dan menabung.
Salah satu kunci rahasia dalam mengakselerasi kepemilikan rumah adalah membentuk dana darurat. Dana ini sangat penting sebagai bantalan pengaman jika terjadi hal tak terduga seperti sakit atau PHK.Â
Idealnya, dana darurat adalah 3-6 kali pengeluaran bulanan. Dengan memiliki dana darurat, Anda tidak perlu mengganggu tabungan rumah jika ada kebutuhan mendesak, sehingga progres menuju rumah impian tidak terhambat.
Kemudian, mulailah menabung secara rutin dan disiplin. Otomatiskan tabungan Anda. Sisihkan sejumlah uang begitu gaji masuk ke rekening tabungan khusus untuk DP rumah.Â
Anggaplah menabung ini sebagai "cicilan DP" yang harus dibayar ke diri sendiri. Jumlahnya tidak perlu besar di awal, yang penting konsisten. Sedikit demi sedikit, lama-lama akan menjadi bukit.
Selain menabung, pertimbangkan juga investasi jangka pendek atau menengah. Jika Anda merasa tabungan saja lambat, pelajari instrumen investasi yang risikonya relatif rendah dan mudah dicairkan, seperti reksa dana pasar uang atau deposito.Â
Investasi ini bisa membantu uang Anda bertumbuh lebih cepat dibandingkan hanya disimpan di tabungan biasa. Namun, pastikan Anda memahami risikonya.
Penting juga untuk menghindari utang konsumtif. Utang kartu kredit atau pinjaman online untuk gaya hidup bisa menjadi jebakan yang sangat berbahaya.Â
Bunga yang tinggi akan menggerogoti kemampuan Anda untuk menabung DP rumah. Fokuslah pada pelunasan utang yang ada dan hindari menambah utang baru yang tidak produktif.
Sebagai pasangan, bekerja samalah dalam mencapai tujuan ini. Ini bukan hanya tanggung jawab satu orang. Suami dan istri harus saling mendukung, mengingatkan, dan menguatkan saat godaan untuk boros datang.Â
Diskusi keuangan rutin, misalnya sebulan sekali, bisa sangat membantu untuk mengevaluasi progres d an menyesuaikan strategi jika perlu.