Jika dari ruang-ruang kelas pun mereka belajar bahwa mencontek adalah hal biasa, jangan heran jika kelak mereka tumbuh menjadi pribadi-pribadi yang terbiasa mengambil jalan pintas, terbiasa mencari celah, dan akhirnya terbiasa berkhianat pada integritas.
Pendidikan karakter tidak cukup diajarkan melalui teori. Ia harus dihidupi dalam praktik. Dan salah satu praktik sederhananya adalah dengan mengawasi ujian secara jujur dan bertanggung jawab. Tidak lebih, tapi juga tidak kurang.
Tuman
Berulangkali saya ingatkan salah satu murid saya untuk tidak mencontek. Pernah saya beri nilai nol karena ketahuan melakukan itu. Tentu, sebelumnya sudah ada kesepakatan, siapa yang mencontek, langsung mendapat nilai nol, tanpa kompromi. Tapi tetap saja, kerjaannya ya mencontek, mencontek, dan mencontek.
Saya pernah memintanya mengulang kuis karena ada dugaan dia mencontek. Tapi tampaknya, semua itu tidak cukup membuatnya jera. Sudah diberi nol, disuruh ulang kuis, tetap saja ujung-ujungnya nyontek lagi.
Saya juga pernah menyampaikan hal ini kepada orang tuanya. Harapannya, akan ada sokongan dari rumah. Tapi sayangnya, respons orang tuanya datar saja. Tidak heboh, tidak gelisah, tidak ada kesan bahwa mereka merasa perlu ambil tindakan. B aja, pokoknya.
Pernah juga, karena terlalu kesal, saya minta murid ini mengakui perbuatannya di depan kelas. Ia mengaku. Bahkan berjanji tidak akan mengulangi.
Namun, apa yang saya lakukan belum membuahkan hasil. Tragedi mencontek terus berulang. Bukan hanya oleh murid itu, tapi juga teman-temannya yang lain.
Saya sedih. Kecewa. Rasanya seperti tidak dianggap. Betapa tega mereka mencontek, padahal saya selalu menekankan bahwa kejujuran itu utama. Bahwa mencontek adalah perbuatan yang hina.
Sayangnya, mencontek seolah telah menjadi kebiasaan. Mereka terus melakukannya tanpa rasa bersalah. Tanpa menyadari bahwa apa yang mereka lakukan adalah salah, bahkan dosa.
Perilaku ini tidak hanya melanggar tata tertib sekolah dan norma agama, tetapi juga mengkhianati saya, guru mereka, wali kelas mereka, yang sejak awal selalu mengingatkan agar tetap jujur saat ujian.