Mohon tunggu...
Leonardo Chandra Surya Pradipa
Leonardo Chandra Surya Pradipa Mohon Tunggu... Guru

Saya adalah seorang guru yang gemar memecahkan dan mencari soal matematika untuk kesenangan semata. Sedangkan hobi saya adalah menonton film-film baik yang ada di bioskop maupun yang ada di festival.

Selanjutnya

Tutup

Film

The Boy with Pink Pants, Beratnya Menjadi Remaja di Masa Modern

23 Juni 2025   15:35 Diperbarui: 23 Juni 2025   15:35 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Banner penutupan Europe on Screen 2025(dokumentasi pribadi) 

Pada tanggal 22 Juni 2025, penulis berkesempatan menghadiri penutupan Europe on Screen 2025 di Grand Sahid Jaya untuk menonton film Italia, The Boy with Pink Pants. Film yang disutradarai oleh Margherita Ferri ini dihadiri para duta besar negara-negara Eropa dan para undangan dari media dan publik secara terbatas. 

Sebelum film dimulai, dilakukan terlebih dahulu pengumuman tiga film pendek terbaik yang telah dipilih panitia Europe on Screen 2025. Film-film yang terpilih antara lain Sang Penjaga(juara pertama), Pool Party(juara kedua), dan In the Name of Me(juara ketiga). Setelah semua diumumkan, dilakukan sesi foto bersama para undangan dari negeri sahabat, kemudian barulah film dimulai. 

Foto bersama undangan dari negara sahabat (dokumentasi pribadi) 
Foto bersama undangan dari negara sahabat (dokumentasi pribadi) 

Film diawali dengan narasi tentang seorang remaja pria, Andrea Spezzacatena, yang sedang menempuh pendidikan di sekolah menengah. Ia sekarang sedang duduk di bangku SMP, alias 4 tahun sebelum lulus dari sekolah menengah. Dalam menempuh pendidikannya, ia bertemu seorang remaja pria lainnya yang sangat nakal dan kurang secara akademik, tetapi sangat baik dalam hal olahraga, Christian Todi. Beberapa kali ia memandang ke arah Christian karena ia ingin berada di sekitar remaja nakal itu dan menjadi seseorang yang dipandang oleh orang lain juga. 

Sebelum impiannya terwujud, ia bertemu seorang remaja wanita, Sara, dan langsung akrab dengan dirinya. Secara akademik, Andrea dan Sara sama sekali tidak mengalami kesulitan, lingkungan juga sangat baik dan mendukungnya, hanya saja Christian dan teman-temannya yang menjadi hambatan menurut Andrea. Oleh karena itu, ia berusaha untuk bisa masuk dan diterima ke dalam lingkungan pergaulan Christian dengan mencoba ikut perlombaan lari dan ia berhasil menarik perhatian Christian sehingga berhasil masuk ke dalam lingkungan pergaulannya. 

Awalnya berjalan mulus, ia bahkan meninggalkan Sara dan mulai lebih dekat dengan Christian. Hal yang tidak disadari Andrea adalah Christian dan teman-temannya tidak sepenuhnya menerima ia ke dalam lingkungannya, tetapi ia menerima agar ia punya seseorang untuk dipermalukan saja. Hal ini terlihat saat mereka akan menghadiri pesta dansa, Christian mengatakan bahwa mereka akan berdandan seperti wanita murahan, tetapi pada saat hari H, hanya Andrea yang berpakaian seperti wanita penghibur, sedangkan Christian dan teman-temannya berpakaian rapi dengan jas dan celana panjang. Tentu saja hal ini menyakiti hati Andrea dan ia mulai menjauhkan diri setelah pesta itu. 

Banner judul film(dokumentasi pribadi) 
Banner judul film(dokumentasi pribadi) 

Sesaat sebelum ia mengakhiri hidupnya, Andrea sempat kembali kepada Sara dan mengakui seluruh kesalahannya. Namun, cerita hanya sampai di sana saja. Film berakhir dengan Andrea yang menerima bahwa dirinya dirundung di sekolah baik secara virtual(videonya saat mengenakan baju wanita disebar ke dunia Maya) dan secara langsung, yaitu seluruh penghuni sekolah menertawakannya dari belakang karena mereka mengenalnya sebagai pria dengan baju wanita di pesta dansa. Ibunya, Teresa, mengabadikan seluruh perjalanan anaknya di sekolah dalam sebuah buku yang berjudul 'The Boy with Pink Pants' sebagai pengingat bahwa perundungan di sekolah itu berbahaya walau dilakukan secara virtual sekalipun. 

Film yang penuh makna ini bisa disaksikan di Europe on Screen 2025 hari terakhir. Jangan sampai terlewat ya. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun
OSZAR »