Mohon tunggu...
Nabilatul Alya
Nabilatul Alya Mohon Tunggu... Student

Undergraduate student with no experience

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Fatamorgana Impian

29 April 2025   21:34 Diperbarui: 29 April 2025   21:34 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto deretan pohon (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Fatamorgana Impian

oleh : Nabilatulalya

Sukmaku membeku, sentuhan pun membisu, 

bagai danau membisu di puncak pilu. 

Impian membentang, sejauh fatamorgana di gurun kalbu. 

Jejak terjal membayang, serupa tangga langit yang tak berujung waktu. 

Dengan diri sendiri, perang dingin masih membara di balik sendu. 

Sungguh dusta jika tak mendamba bahu, 

bagai musafir renta merindukan hangatnya teduh. 

Namun diri enggan menjadi lara, 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun
OSZAR »