Fatamorgana Impian
oleh : Nabilatulalya
Sukmaku membeku, sentuhan pun membisu,Â
Baca juga: Puisi : Tarian Tinta di Atas Kanvas Mimpi
bagai danau membisu di puncak pilu.Â
Impian membentang, sejauh fatamorgana di gurun kalbu.Â
Jejak terjal membayang, serupa tangga langit yang tak berujung waktu.Â
Dengan diri sendiri, perang dingin masih membara di balik sendu.Â
Baca juga: Puisi: Lembaran Jiwa yang Terukir
Sungguh dusta jika tak mendamba bahu,Â
bagai musafir renta merindukan hangatnya teduh.Â
Namun diri enggan menjadi lara,Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!