Panas, lalu hujan, lalu panas lagi. Akhir-akhir ini cuaca terasa tidak bisa ditebak.
Di pagi hari matahari menyengat, tapi sore sudah berubah jadi hujan deras. Transisi cuaca seperti ini bukan cuma bikin cucian susah kering, tapi juga berdampak pada kondisi rambut dan kulit kepala.
Banyak orang mulai mengeluhkan rambut yang terasa makin kering, mengembang, atau malah rontok. Tak sedikit pula yang menggaruk kepala terus menerus karena kulit kepala terasa gatal, bahkan mulai bersisik.
Jika kamu juga merasakannya, tenang. Kondisi ini memang umum terjadi saat cuaca tidak stabil. Yang penting adalah tahu bagaimana cara merawatnya agar rambut tetap sehat dan kulit kepala tetap nyaman.
Perubahan cuaca yang ekstrem memang tidak bisa kita kendalikan, tapi perawatan yang kita berikan pada tubuh, termasuk rambut, masih bisa kita atur. Dan ini saat yang tepat untuk mulai memperhatikan rutinitas perawatan rambutmu.
Apa yang Terjadi dengan Rambut dan Kulit Kepala Saat Cuaca Tidak Stabil?
Cuaca yang berubah drastis memberi tekanan pada kulit kepala dan helai rambut. Ketika udara sangat panas dan kering, rambut bisa kehilangan kelembapan alaminya. Ini membuat rambut terasa kasar, susah diatur, bahkan mudah patah.
Di sisi lain, saat udara lembap karena hujan, kulit kepala menjadi tempat yang ideal untuk pertumbuhan jamur penyebab ketombe. Akibatnya, rasa gatal pun muncul.
Apalagi jika kamu sering berada di luar ruangan, menggunakan hijab, atau memakai helm dalam waktu lama. Semua itu menambah risiko kulit kepala berkeringat dan lembap berlebih. Kondisi ini bisa memperparah gatal dan membuat rambut makin rapuh. Rambut pun menjadi sulit ditata, terasa lebih cepat lepek, atau justru makin mengembang di bagian ujung.
Sayangnya, banyak orang masih menganggap remeh urusan rambut. Padahal, rambut yang sehat dan kulit kepala yang bersih berkontribusi besar terhadap rasa percaya diri dan kenyamanan dalam beraktivitas.