Saat lampu-lampu dunia dipadamkan,
dan detak jam terdengar lebih lantang dari keluhan,
aku duduk dalam gelap,
menyulam sunyi dengan benang-benang doa.
Langit malam memelukku tanpa suara,
seperti tahu; aku terlalu lelah untuk bicara.
Sujudku tak megah,
tapi penuh luka-luka kecil yang ingin sembuh di hadapan-Nya.
Air mataku jatuh perlahan,
bukan karena tak kuat,
tapi karena terlalu lama berpura-pura kuat.
Kupeluk sajadah seperti sahabat lama,
yang selalu menungguku pulang dalam diam.
Tuhan,
akulah hamba yang sering lupa,
tapi malam ini aku datang tanpa dalih,
membawa dosa-dosa yang tak bisa kusembunyikan,
membawa harapan yang bahkan tak berani kuucapkan.
Ketika semua terlelap,
hanya Engkau yang benar-benar mendengar,
bukan sekadar kata,
tapi gema hati yang selama ini kutahan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI