Di era yang semakin maju saat ini, banyak sekali kalangan anak muda terutama gen z yang menghabiskan waktunya hanya untuk media sosial dan tidak sedikit yang hanya menjadi penonton. Namun tanpa disadari, di era teknologi saat ini, peluang bisnis semakin banyak bahkan hanya lewat genggaman. Dengan hadirnya aplikasi seperti youtube, tiktok, instagram yang merupakan platform dengan pengguna paling banyak saat ini. Bukan tanpa alasan, namun peluang bisnis yang dijanjikan cukup membuat kalangan gen z berlomba-lomba untuk memanfaatkannya. Dengan adanya monetisasi konten, para gen z memiliki peluang untuk memulai bisnis meskipun hanya lewat genggaman. Selain memberikan peluang bisnis, monetisasi ini juga memungkinkan pengguna khususnya kalangan gen z untuk menuangkan kreatifitasnya dalam sebuah konten, sehingga apa yang mereka buat, tidak terasa sia-sia karena adanya fitur monetisasi tersebut. Selain melalui konten, beberapa kalangan gen z juga memanfaatkan fitur gif pada live tiktok. Hanya dengan bermodalkan bermain game atau sekedar cerita, fitur gif ini bisa menghasilkan ratusan bahkan jutaan dalam satu kali live. Selain itu, mereka juga bisa menghasilkan uang hanya melalui ulasan sebuah produk atau biasa dikenal dengan istilah endorse.
Monetisasi konten bukan lagi sekedar tren, akan tetapi sudah menjadi bagian dari ekosistem wirausaha digital. Gen z yang melek terhadap kemajuan teknologi, sangat memanfaatkan peluang ini, kreativitas yang mereka tuangkan melalui sebuah konten, kini mampu menghasilkan monetisasi yang menjanjikan. Berbagai macam konten kini sudah tersebar di sosial media, baik dari vlog, tutorial, musik, podcast, dan lain-lain. Seakan tidak ada habisnya, ide-ide mereka selalu terbarukan dalam sebuah konten, sehingga para penonton tidak merasa bosan. Meskipun terlihat mudah dan menjanjikan, masih terdapat beberapa tantangan dalam mengembangkan usaha digital berupa di sosial media, karena tidak semua konten dapat dimonetisasi mengingat betapa ketatnya persaingan antara kreator lain. Oleh karena itu, para kaum gen z perlu branding yang strategis, khususnya personal branding sebagai usaha untuk membangun citra diri di mata publik. Selain itu konsistensi juga sangat penting dalam membangun audiens. Seorang kreator harus mampu memahami pasarnya serta gaya komunikasinya, selain itu pemahaman terhadap algoritma suatu platform juga harus dikuasai seorang kreator untuk mengetahui sejauh mana konten yang mereka buat tersebar. Dan yang tidak kala penting, seorang kreator harus meemiliki integritas dan tanggung jawab terhadap kontennya, karena tidak sedikit kreator memanfaatkan momen viral atau menjiplak konten orang lain demi mencapai tujuan dengan cepat, hal ini tentu akan merugikan kreator lain bahkan menurunkan kepercayaan publik dan reputasi diri.
Meskipun banyaknya tantangan yang harus dihadapi, monetisasi konten masih menjadi peluang bisnis yang menjanjikan khusunya para generasi z. Dengan kreativitas serta literasi digital yang baik, mereka mampu membuka peluang bisnis bagi dirinya sendiri, bahkan tidak sedikit juga memnbuat lapangan pekerjaan untuk orang lain. Dengan syarat konsisten, branding, serta pemahaman terhadap pasar digital, bukan tidak mungkin untuk mendapatkan uang hanya lewat genggaman tangan. Ini merupakan peluang emas bagi generasi z untuk menjadi pelaku ekonomi digital yang produktif bukan hanya menjadi penonton saja.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI